Di tahun 2100, energi bersih seperti tenaga surya, angin, dan tenaga laut terperkirakan akan menjadi sumber utama energi global. Teknologi penyimpanan energi yang lebih efisien akan memungkinkan penggunaan energi secara maksimal tanpa ketergantungan pada bahan bakar fosil. Hal ini akan membantu mengurangi emisi karbon dan memperlambat perubahan iklim.
Pada 2100, kecerdasan buatan (AI) kemungkinan akan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Robot dan sistem otomatis akan mampu melakukan hampir semua pekerjaan manusia, dari pekerjaan rumah hingga bidang medis dan industri. Kehidupan akan semakin efisien dan terintegrasi dengan teknologi yang cerdas.
Transportasi akan mengalami revolusi besar, dengan mobil otonom yang mampu mengemudi sendiri dan perjalanan antarbenua menggunakan pesawat terbang supersonik atau bahkan teknologi yang lebih maju seperti pesawat terbang antarplanet. Infrastruktur transportasi akan lebih ramah lingkungan dan terintegrasi otomatis.
Ilmuwan memprediksi bahwa upaya global dalam mengurangi emisi karbon dan memanfaatkan energi terbarukan akan membuahkan hasil positif. Kota-kota akan didesain secara lebih hijau, dengan taman vertikal dan sistem energi bersih yang mendukung kehidupan manusia dan ekosistem.
Namun, perubahan iklim tetap menjadi tantangan utama. Peningkatan suhu global dan kenaikan permukaan laut mungkin mengubah lanskap dunia secara drastis. Adaptasi dan inovasi teknologi akan menjadi kunci untuk mengatasi bencana alam dan memastikan keberlangsungan hidup.
Pengembangan teknologi genetika dan bioteknologi akan memungkinkan manusia untuk hidup lebih panjang dan sehat. Penyakit yang selama ini mematikan akan dapat diatasi melalui terapi gen dan rekayasa biologis. Manusia mungkin juga mampu melakukan modifikasi genetika untuk meningkatkan kemampuan fisik dan intelektual.