Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian dunia terhadap keberlangsungan ekosistem laut semakin meningkat. Gerakan global “Save the Ocean”.
melindungi lautan dari berbagai ancaman seperti pencemaran, penangkapan ikan berlebihan, dan perubahan iklim. Menjelang tahun 2025, tren ini terprediksi akan semakin menguat dan menjadi kekuatan utama dalam aksi lingkungan internasional.
Lautan menutupi lebih dari 70% permukaan bumi dan merupakan sumber kehidupan utama. Mereka menyediakan oksigen, makanan, dan regulasi iklim global. Namun, aktivitas manusia telah menyebabkan kerusakan yang signifikan, termasuk pencemaran plastik, penangkapan ikan secara berlebihan, dan pemanasan global yang memicu naiknya suhu laut.
Seiring berkembangnya informasi dan edukasi, masyarakat dunia semakin sadar akan pentingnya menjaga laut. Kampanye media sosial, edukasi di sekolah, dan figur publik yang aktif mendukung gerakan ini turut memperkuat kesadaran tersebut.
Teknologi seperti pembuat plastik biodegradable, sistem penangkapan ikan berkelanjutan, dan inovasi dalam pembersihan laut dari sampah plastik semakin berkembang. Inovasi ini menjadi bagian dari tren yang mendukung keberlangsungan ekosistem laut.
Negara-negara dan organisasi internasional semakin menegaskan komitmen mereka melalui regulasi yang ketat dan kerjasama global. Konferensi dan perjanjian internasional tentang perlindungan laut menjadi momentum penting dalam tren ini.
Gerakan “Save the Ocean” tidak hanya dilakukan oleh pemerintah dan organisasi besar, tetapi juga melibatkan partisipasi individu dan komunitas lokal. Aksi bersih-bersih pantai, edukasi, dan kampanye pengurangan penggunaan plastik adalah contoh nyata dari partisipasi tersebut.