GLOBAL HISTORY — Tel Aviv – Milisi Houthi Yaman yang didukung Iran mengumumkan pada hari Sabtu (28/6) bahwa mereka telah meluncurkan rudal balistik yang menargetkan “situs sensitif Israel” di kota selatan Beersheba, mengklaim operasi itu sebagai tanggapan atas kampanye militer Israel yang berkelanjutan di Gaza.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh juru bicara militer kelompok itu, seperti dikutip dari DPA, Minggu (29/6/2025), Houthi mengatakan mereka menembakkan rudal balistik sebagai bagian dari apa yang mereka sebut “tugas mereka terhadap rakyat Palestina yang tertindas dan Mujahidin yang heroik di Gaza.”
Sebelumnya, militer Israel mengumumkan bahwa sebuah rudal telah terdeteksi datang dari arah Yaman. Pertahanan udara diaktifkan, dan rudal itu kemungkinan besar berhasil dicegat.
Houthi juga mengklaim bertanggung jawab atas serangan lebih lanjut terhadap target militer dalam seminggu terakhir. Ini termasuk target di dekat Beersheba, Tel Aviv, dan Haifa.
Kelompok itu, yang didukung oleh Iran dan menguasai sebagian besar Yaman utara, telah berulang kali menargetkan Israel dan rute pengiriman Laut Merah sejak perang di Gaza dimulai pada Oktober 2023.
Serangan Houthi Beberapa Hari Belakangan
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5210059/original/020615100_1746489906-Untitled.jpg)
“Serangan itu, yang menggunakan rudal balistik Zulfiqar, telah berhasil mengenai sasarannya,” kata juru bicara militer Houthi Yahya Saree dalam pernyataan yang disiarkan di televisi oleh saluran TV Al-Masirah milik kelompok itu.
Saree menambahkan bahwa awal minggu ini, pasukan Houthi melakukan “beberapa operasi militer” yang menargetkan lokasi “sensitif” dan fasilitas militer di tiga kota Israel: Beer Sheva, Jaffa (Tel Aviv), dan Haifa, dengan menggunakan sejumlah rudal balistik dan pesawat nirawak. Semua operasi itu, katanya, “berhasil dilaksanakan.”
Ia mengatakan operasi itu adalah “bentuk dukungan bagi rakyat Palestina yang tertindas,” dan bersumpah bahwa kelompok itu akan melanjutkan “operasi militer pendukungnya sampai agresi di Gaza berhenti dan blokade dicabut.”
Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rudal yang ditembakkan dari Yaman ke Israel pada Sabtu pagi “kemungkinan besar berhasil dicegat.”
Layanan darurat nasional Israel, Magen David Adom, mengatakan bahwa belum ada laporan langsung mengenai serangan atau korban.
Setelah peluncuran, sirene pertahanan udara berbunyi di sebagian besar wilayah Israel selatan, termasuk kota Beer Sheva dan Dimona serta wilayah Laut Mati, yang menyebabkan ratusan ribu penduduk mengungsi.